Tuesday, 15 July 2014

puisi untuk ibu tercinta


Bunda,
 aku memang tak melihat,
hari di mana kau dilahirkan,
tetapi aku yakin,
hari itu pastilah hari yang indah,
langit memerah jambu,
awan berdesakan hendak turun,
mentari mengerlingkan mata,
sorepun tak ingin beranjak menjadi malam,
karena gembiranya dunia,
menyambut kehadiran wanita mulia.

Bunda,
aku memang tak melihat,
hari di mana aku dilahirkan,
hari yang kau senyumi,
hari yang kutangisi,
hari yang tak pernah kunanti,
karena ketakutanku yang amat sangat,
tentang sebuah balas budi,
dan janji-janji bakti,
yang tak mungkin kupenuhi,
untuk mewujudkan harapanmu.

Bunda,
aku masih bisa melihat senyummu,
kurang lebih,
hampir sama seperti senyummu dulu,
ketika kau melahirkanku,
tetapi ijinkan aku bertanya,
bukankah bulan tak selamanya purnama?
dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
akupun telah tak telanjang lagi,
karena berbaju tebal keangkuhan,
maka seyogyanya,
menangislah bunda.

Read More

Monday, 7 July 2014

Janji seorang ibu : Melahirkanmu ke dunia


Kamu tahu, nak? Ibu melahirkanmu tepat di tanggal itu. Tanggal spesial yang akan ibu ingat, sampai ingatan ibu kelak akan terkikis karena termakan oleh waktu.

Awalnya, ibu tak bisa menerima kehadiranmu di dalam perut ibu. Ibu bingung, dan bertanya-tanya. Apakah memang ibu sedang hamil? Apakah memang ada makhluk lain di tubuh ibu? Dan kau tahu, nak? Ibu juga seorang wanita. Ibu takut kehilangan bentuk tubuh ibu. Menjadi gemuk, menjadi tak cantik lagi. Ibu merasa mual, tidak enak badan, dan seringkali pusing. Ibu berusaha bertanya kesana kemari, ke tetangga, ke orangtua ibu, dan tentu saja ke bidan. Apakah ibu benar-benar hamil?

Perut ibu masih kecil. Ibu belum benar-benar merasa yakin bahwa memang ada kamu disini, nak. Sampai waktu terus berjalan dengan cukup lambat. Dan ibu akhirnya tahu, kamu ada di dalam sini. Disitu hangat, nak? Ibu berharap, ibu selalu bisa menghangatkanmu. Meski ibu tak bisa memegang tangan kecilmu secara langsung. Meski ibu tak bisa mengecup dahi, pipi, dan bibir mungilmu. Meski ibu tak bisa melihat mata bundarmu. Tapi ibu mulai sadar, kamu memang ada disini, nak. Ibu mulai bisa menerima kehadiranmu. Menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Ibu tak takut lagi bahwa ibu akan kehilangan bentuk tubuh. Toh, ketika ibu menjadi gemuk karena kehamilan, masih ada banyak usaha agar tubuh ibu bisa kembali ke bentuk semula, tentunya setelah melahirkan nanti. Dan sekarang ibu tahu, kamu adalah harta paling berharga yang ibu punya. Ibu berjanji akan melahirkanmu ke dunia. Memberikanmu kesempatan untuk menangis, tertawa, dan tersenyum.

Kamu sedang riang gembira, nak? Ibu bisa merasakan gerakan-gerakan kecilmu. Setiap tendangan kaki dan tanganmu. Dan kata bidan, denyut jantungmu sudah terdengar, nak. Ah ya, Tuhan. Ada bayi kecil di perut ibu. Ibu mulai mengajakmu berbincang-bincang. Mengelus-elusmu dari luar perut ibu. Kadang, ibu harus merepotkan ayahmu demi memenuhi keinginan ibu saat hamil ini. Ibu menyusahkan sekali ya? Ketika ibu bertanya seperti itu, ayahmu hanya tersenyum dan menganggukkan kepala berkali-kali. Ayahmu pun tertawa. Ibu ikut tertawa. ‘Dasar ayaah...’ Ayah menggoda ibu, dan ibupun mencubit kecil lengannya. Ah, anakku, bahkan sebelum kamu lahir, sudah mampu membuat kami tertawa renyah seperti ini.

Bulan demi bulan sampai tidak terasa. Lihat, perut ibu sudah mulai besar. Ini adalah bulan-bulan terakhir sebelum ibu melahirkanmu. Ibu mulai susah beraktifitas. Harus banyak-banyak istirahat. Disuruh makan ini itu, biar bisa mengurangi mual yang ibu rasakan. Berat badan ibu juga bertambah. Melonjak drastis malah. Tapi biarlah, bukankah setelah melahirkan nanti berat badan ibu juga akan turun? Yang paling penting bagi ibu adalah kesehatanmu, nak. Karena ibu berjanji akan memberimu kesempatan untuk melihat dunia. Ibu ingin melihat kamu bermain, berlarian, belajar, dan masih banyak hal lagi yang bisa kamu lakukan. Ya, seperti anak-anak yang lain.

Anakku, ibu ingin menggendongmu dalam pelukan ibu, nak. Ibu ingin.

Hari ini, adalah empat hari sebelum perkiraan hari kelahiranmu, nak. Ibu sudah tidak sabar ingin melahirkanmu. Rasanya, ibu ingin buru-buru sampai di hari itu. Tapi, nak. Ada perasaan khawatir pada, ibu. Ibu takut, jika sesuatu yang buruk terjadi. Ibu takut, bentuk tubuhmu tak sempurna seperti anak-anak yang lain. Namun, bidan yang baik itu mengatakan pada ibu, bahwa berdasarkan hasil USG tidak terlihat ada gangguan apapun. Ibu bersyukur, tapi ibu masih khawatir. Dan bidan itu masih berusaha meyakinkan pada ibu, bahwa ibu harus berpikiran positif dan banyak-banyak berdoa. Maafkan ibu, nak. Pikiran ibu sedikit kalut. Ada rasa takut, khawatir, dan gundah. Ini tinggal beberapa hari lagi, nak. Maafkan ibu yang belum bisa menjernihkan pikiran ibu dengan baik. Ibu hanya khawatir, nak. Hanya itu.

Tepat di tengah malam itu, ayahmu tergopoh-gopoh membawa ibu pergi ke bidan. Ibu sudah merasakan nyeri perut yang memuncak. Sakit, nak. Tapi ibu membayangkan wajah kecilmu, sehingga ibu bisa tetap kuat menghadapi rasa sakit yang mungkin belum ada apa-apanya ini. Ayahmu mengketuk-ketuk rumah bidan itu. Ibu berteriak tak karuan. Meminta segera melahirkan.

Malam itu, bu bidan menolong ibu untuk melahirkanmu ke dunia. Menolong ibu untuk membuat kamu merasakan udara dunia. Ah, nak. Andai kamu tahu, bagaimana setiap detail proses persalinan itu. Ketika perlahan-lahan ibu harus mengeluarkanmu turun dari kandungan (rahim) ibu. Andai kau tahu, nak. Rasa sakit itu bahkan tidak bisa ibu jelaskan dengan baik. Kamu mungkin tak akan bisa merasakannya, sebelum kamu benar-benar mengalaminya. Sungguh, nak. Ibu merasa berada di titik pertengahan antara hidup dan mati. Ibu tak pernah merasakan kematian yang sedekat ini.

Tapi ibu tak peduli lagi. Karena ibu telah berjanji melahirkanmu disini. Ibu ingin membawamu ke tempat-tempat yang menakjubkan. Ibu ingin mengenalkanmu pada Tuhan ibu. Ibu ingin kamu menangis, tertawa, dan tersenyum. Ibu ingin melihatmu tumbuh menjadi dewasa.

Sungguh, nak. Kamu adalah hadiah terindah bagi ibu. Ketika ibu harus berbagi makanan denganmu saat kamu masih di dalam perut ibu. Ketika ibu berbincang-bincang kecil denganmu. Ketika ibu harus menjaga diri ibu dengan baik, karena ibu ingat bahwa ada makhluk kecil di dalam perut ibu.

Lihat, setelah berjam-jam, setelah ibu berjuang antara hidup dan mati, dan setelah semuanya, suara tangis kecil itu akhirnya terdengar. Setelah melewati masa-masa sulit itu. Setelah melewati sakitnya proses melahirkan itu. Ya, setelah semuanya. Ibu akhirnya telah membuktikan janji ibu, bahwa ibu akan melahirkanmu ke dunia.

Ibu sangat bahagia melihat kehadiranmu. Memandangmu penuh dengan harapan-harapan masa depan. Memandangmu penuh dengan keinginan-keinginan baik.

Anakku, kamu mau berjanji pada ibu?

Berjanjilah, nak. Rasa sakit, marah, kecewa, sedih... tak akan pernah menghalangimu untuk menjadi manusia yang hatinya akan selalu kuat dan tegar. Dan rasa malas, nak, jangan pernah biarkan hal itu membelenggumu kuat-kuat. Biarkan ibu sempat melihatmu menjadi anak yang bertanggungjawab, pantang menyerah, dan selalu bekerja keras untuk setiap impian-impiannya. Dan berjanjilah, nak, suatu hari nanti temui ibu di Surga. Kamu mau berjanji?

Ah, anakku. Kamu masih ingin tahu bagaimana rasanya melahirkan, nak? Maafkan ibu... ibu hanya bisa bilang, sangat sakit, nak. Sangat sakit sekali.

Ah, andai kamu tahu rasa sakit itu, nak.


Read More

Sunday, 6 July 2014

Senyum Terakhir: Kisah Cinta Dibalik Tragedi Sukhoi

“Pada akhirnya, kepergian seseorang mungkin menyakitkan akan tetapi akan selalu menjadi pelajaran bahwa kehilangan adalah jalan terakhir untuk membuat kita mengerti betapa berartinya seseorang dalam hidup kita.”
Saat terakhir aku melihat jasadnya
Nama gua Arnhenzky Arzhanka, ribet ye nama gua. Kalau begitu panggil aja Anes. Nama itu dikasih bokap gua karena dia gak sengaja mendengar nyokap gua mengandung pada saat dia sedang jalan-jalan di Rusia so.. nama gua ala-ala Rusia gitu. Umur gua sekarang 25 tahun, pekerjaan gua saat ini kuli seni atau kerennya disebut telent. Gua jalani kehidupan sebagai kuli seni ini buat nabung modal gua di masa depan untuk jadi wiraswata kayak bokap gua yang cukup sukses sebagai penjahit baju ( tailor). So, demi masa depan gua, gua kerja tanpa kenal batas waktu sampai tidur pun terkadang suka lupa waktu.
Gara-gara lupa waktu ini, gua jadi mengenal seseorang ; seseorang yang memiliki senyum terindah yang pernah gua lihat seumur hidup gua. Gua menyebutnya sebagai takdir pertama. Kisahnya dimulai saat itu ketika suatu hari, gua gak sadar ketiduran dan tiba-tiba telepon gua berbunyi.
Dengan setengah mengantuk gua angkat.
“ anes, loe dimana? “ teriak menejer gua kencang dibalik telepon
“ dikamar.. kenapa? Teriak-teriak kayak kebakaran aja” Tanya gua
“ buruan loe ke Bali. Itu ada jadwal syuting iklan. Itu tim produksi uda di Bandara nunggui loe..”
“ lah.. emang jam berapa?” Tanya gua memperhatikan jam di kamar.
“ jam 10 pesawat.. ini uda jam 8.30. Loe belum juga boarding..”
Sumpah mampus!! gua kaget setengah mati, karena keasyikan tidur sampai lupa kalau hari ini gua harus pergi ke Bali buat syuting. Akhirnya gua, dengan langkah 1000 menembus kemacetan Jakarta dengan penuh perjuangan menuju bandara. Setiba di sana, gua sudah telat, dengan terburu-buru gua menuju pesawat. Untungnya nama gua masih dipanggil-panggil walau tersisa 10 menit lagi. Pesawat yang gua gunakan saat itu adam air. Dengan kebingungan gua menuju kabin pesawat.
Seorang perempuan cantik menyapa gua di depan pintu kabin :
“ini mas Ar..nhen.. zky Arz..hanka?”kata dia dengan kesulitan menyebut nama gua
“iya iya.. aku duduk mana ya?” Tanya gua.
“aduh hampir aja di tinggal pesawat.. buruan mas ikuti aku, penumpang uda ngamuk-gamuk neh nunggu mas.. ”kata perempuan itu.
Akhirnya dia mengantar gua ke kursi dan sialnya karena terburu-buru kaki gua tersandung kursi dan menimpa tubuh pramugari itu yang ikut terjatuh. Melihat kejadian itu pramugari-pramugari dan penumpang di deket kita ngebantu dengan cepat. Tentu aja kejadian itu membuat gua malu setengah mati. Lebih gak enak hati karena membuat sang pramugari jadi pusat perhatian. Gua mengucapkan kata maaf. Dia hanya tersenyum dan pergi. Padahal gua tau, dia pasti marah banget karena dibuat malu sama gua. Akhirnya dia ke belakang kabin dan ketua pramugari yang bertugas mengantar gua ke kursi.
“aduh mbak sorry jadi gak enak.. mata masih 5 watt neh..” kata gua.
“makanya lain kali kalau tidur pakai pakai alarm supaya gak telat..” kata pramugari itu dengan sabar.
Akhirnya dia mengantarkan gua ke tempat kursi gua. Teman-teman tim produksi bernafas lega menemukan gua di pesawat. Setelah menghela nafas. Gua tetap merasa tak enak hati karena kejadian tadi, sepanjang perjalanan menuju bali gua terus memperhatikan pramugari tadi dan memperhatikan nama di name tag miliknya dengan sembunyi-sembunyi. Namanya Nur Ilmawati. Setiap dia berjalan, gua melempar senyum dan merasa tidak enak hati karena membuat dia malu, tapi dia hanya diam tak merespon.
Sampai akhirnya, pesawat mendarat dan saat itulah terakhir gua harus pergi. Rasanya ingin mengucapkan maaf untuk terakhir kali tetapi percuma juga karena dia pasti sibuk; pikir gua. Ketika gua turun dari kabin pesawat dan bertemu dengan ketua pramugari yang menyambut kepergian tamu. Gua mengucapkan salam dan tiba-tiba dia memberikan gua sehelai tisue
“apaan ini?”
“kalau mau minta maaf, itu nomornya..”
“oh.. makasih mbak.. “kata gua.
Sepertinya semua petugas di dalam pesawat sudah tau rasa bersalah gua dan mereka memberikan kesempatan gua untuk meminta maaf dengan cara yang lucu. Setelah tiba di hotel di bali. Gua kemudian mengiriman sms kepada pramugari yang di kertas itu ditulis namanya” Ilma “
“Ilma ya.. maaf ya tadi dipesawat bikin kejadian memalukan.. merepotkan. Anes..”
Dengan kebingungan dia membalas.
“kok bisa tau nomor aku?”
“dari senior kamu gapapa kan, dimaafin gak?”
“dimaafkan kok. Kan dalam ajaran agama, memaafkan itu amal ibadah..”
Mendengar kalimat itu gua merasa lega. Kami pun jadi sering smsan beberapa hari sampai akhirnya dari perkenalan itu berakhir begitu saja tanpa pernah bertemu. Kesibukan dia sebagai pramugari dan gua sebagai kuli seni membuat takdir kami berjalan. Tapi tidak begitu lama, sampai suatu ketika. Tanpa sengaja, gua menerima sms dari Ilma yang salah sms bahwa dia sedang di semanggi. Karena kebetulan gua juga sedang menuju semanggi. SMS nyasar itu akhirnya menjadi takdir kedua yang menjadi pertemuan kita.
Ilma yang gua lihat saat menjadi pramugari terkesan dewasa dan serius, ternyata saat bertemu bisa juga terlihat lucu. Pada saat itu dia bercerita kalau dia sudah tidak lagi bekerja karena maskapai tempat dia lagi kerja bangkrut dan sedang melamar pekerjaan. Akhirnya dari pertemuan itu kita menjadi saling dekat dan berjanji untuk sering bertemu dalam beberapa kesempatan.
Sampai suatu ketika, kita lagi jalan dan duduk di pantai Ancol sambil menikmati matahari sore. Ilma yang gua pikir terlihat bahagia dengan senyum indahnya ternyata tidak sebahagia senyumnya. Semakin kita mengenal, semakin gua tau betapa rapuh diantara senyum itu. Saat itu dia bertanya sama gua, kenapa gua mau jadi kuli seni? Lalu gua menjawab
“abis aku gak suka kerja kantoran.. kalau mau cari duit gampang ya coba disini dulu. Kebetulan muka aku katanya lumayan buat iklan.. lagian aku males kuliah, jadi bokap Cuma kasih dua pilihan fokus kerja atau kuliah.. ya aku fokus kerja dong..”
“kamu enak ya, gak usah pusingi harus bagaimana dalam hidup kamu.. dibandingin aku.. mau kuliah aja gak bisa. Syukur-syukur bisa lulus SMA tapi sekarang nasib cari kerja aja susah..”
“memangnya kenapa?”
“ aku gak seperti kamu, punya keluarga yang bisa bantu selalu untuk bertahan hidup. Sebaliknya, aku harus bekerja untuk bertahan hidup untuk aku dan keluargaku..”
Gua jadi bingung mengapa dia berkata demikian dan ia pun bercerita tentang masa lalunya.
Ilma kecil lahir dari empat bersaudara. Ia paling kecil diantara ketiga kakaknya. Ibu dan ayahnya bercerai, keduanya sudah menikah kembali. Ilma kemudian diasuh oleh kakak perempuan tertuanya dibantu oleh neneknya. Jadi masa kecilnya dihabiskan dengan didikan nenek dan kakaknya. Kakaknya sendiri bukan orang yang mampu tapi dengan sekuat tenaga ia membantu Ilma sampai lulus sekolah. Karena ilma merasa sudah dewasa akhirnya ia memutuskan mencari pekerjaan. Apapun pernah ia lakukan sampai menjadi SPG sampai menjadi penjual tiket di XXI. Impiannya hanya satu yaitu mengubah kehidupannya lebih baik dan membalas kebaikan mereka yang merawatnya.
Dia bercerita dengan tangis bagaimana kehidupan keluarganya.. gua merasa tidak enak hati membuat dia menangis. Tapi akhirnya gua membuat satu pertanyaan terakhir…
“kok kamu mau jadi pramugari?”
“sejak kecil, aku tuh gak pernah naik pesawat. Mimpi naik pun gak berani.. Itu kan hanya untuk orang mampu.. sedangkan aku orang miskin. Jadi impian kecilku ya pengen naik pesawat. Kebetulan suatu ketika aku denger dari teman kalau ada buka lowongan jadi pramugari.. akhirnya aku coba ngelamar.. dan yang paling membuatku optimis, perusahaan itu membuka lowongan untuk lulusan SMA. Akhirnya aku ngelamar dan diterima..””
“kamu emang gak takut diatas ketinggian..?”Tanya gua.
“Takut sih, tapi mau gimana lagi.. kalau aku kerja jadi kasir penjual tiket seumur hidup juga gak akan bisa mengubah kehidupan aku. Yauda aku hilangin rasa takut aku jadi pramugari, gajinya kan lumayan besar..”
“begitu ya?”
“kenapa kamu takut ya naik pasawat?”
“hehehe. Lumayan sih. Abis serem banget kalau naik pasawat apalagi pas goyang-goyang, jantung kayak mau copot”
“ kalau gitu jantungnya di rem aja pake lakban supaya gak hilang..”katanya yang membuat kami tertawa.
Akhirnya lelucon tadi bisa membuat dia yang tadi menangis bercerita tentang kehidupan masa lalunya tersenyum kembali. Tapi gua jadi paham satu hal tentang dia. Kalau dia bekerja bukan hanya untuk dia sendiri, makanya selama masa pengangguran gini dia sedikit sedih karena banyak orang yang harus dia bantu dalam kehidupan. Dia harus bantu orang tuanya, dia harus bantu keponakannya agar tetap bisa sekolah, dia harus membalas jasa kakaknya dan hal yang paling menyedihkan dia melakukan segalanya tanpa pernah berpikir tentang dirinya sendiri.
Bukannya itu semua tugas orang tua Ilma? Keduanya telah memiliki keluarga dan anak-anak yang harus dibiayain.. hal yang paling sesali ia tidak pernah melihat yang namanya keluarga utuh seperti di sinetron-sinetron walaupun dia sendiri bermimpi kelak semua keluarganya berkumpul bersama dalam sebuah kebahagiaan dan menghapus semua jarak serta hal yang memisahkan mereka.
Kemandirian dan dedikasinya dalam keluarga membuat gua jatuh cinta dan akhirnya menyatakan cinta sama dia. Dia menerima gua dan akhirnya kami jadian setelah hari itu sebagai pasangan kekasih.
Dan gua menyebutnya sebagai takdir ketiga..
***
setelah kami jadian, Ilma mendapat kabar gembira kalau dia di terima kerja di maskapai Riau Airlines dengan gaji yang memuaskan walau harus diluar kota. Gua mengucapkan selamat untuk pekerjaan barunya walau dengan begitu gua jadi tau, pekerjaan itu akan membuat dia semakin jarang bertemu dengan gua. Karena dia selalu pergi dari satu kota ke kota lain. Tapi gua menjalani semua ini dengan suka cita, sebagai kekasih. Kami sama-sama menjalani kehidupan cinta yang indah. Walau hanya bisa bertemu sebulan sekali atau dua kali.
Ilma dengan pekerjaan barunya benar-benar memanfaatkan apa yang ia dapat untuk masa depan dia sendiri. Dia bekerja mati-matian untuk mengambil setiap kesempatan terbang agar bisa mengubah hidupnya. Dia menabung untuk satu hal yang selalu dia katakan ke gua. Karena sejak kecil dia selalu hidup menumpang dari kakaknya yang mengontrak rumah dengan berpindah-pindah, dia pengen banget punya satu tempat untuk selamanya yaitu sebuah rumah untuk dirinya. Akhirnya dia menabung untuk impian dia itu.
Seperti sebuah kisah cinta, gak selalu indah dan baik-baik saja. Kita juga terkadang mengalami keributan kecil dan semua baik-baik saja sampai akhirnya suatu ketika kami terlalu jauh dalam keributan dan putus nyambung akhirnya putus untuk waktu yang lama. Tapi kita sama-sama sadar, bahwa kita saling mencintai dan akhirnya berpisah untuk mencoba intropeksi agar mengerti arti kita di hati masing-masing. Gua fokus pada kariel gua yang sedang naik, begitu pula dengan Ilma dan tanpa sadar kami berpisah oleh waktu. Dalam kesendirian itu, gua jatuh cinta sama seseorang dan menjalin hubungan.
Ilma mendengar hubungan baru gua dan mengucapkan selamat. Gua tau, hatinya pedih dan gua merasa tidak enak hati karena membuat dia terluka. Akhirnya gua memutuskan untuk tidak menghubungi dia sementara waktu, agar dia tidak lebih menderita karena hubungan baru gua. Di hari-hari berikutnya, gua pun mendapat kabar kalau Ilma sudah memiliki kekasih lain. Apa yang gua rasakan adalah rasa perih dan gua baru menyadari betapa bodohnya gua melewatkan dia dalam hidup gua, tapi gua tidak bisa egois dan akhinya menerima takdir kami masing-masing.
Ilma sepertinya sedang dicoba oleh takdir. Riau Airlines kembali mengalami kebangkrutan dan akhirnya dia tidak bekerja. Tapi tidak begitu lama dari kejadian itu ia pindah bekerja ke Mandala Airlines. Artinya dia akan pindah kembali ke Jakarta. Diam-diam pada saat itu, kami berjanji untuk bertemu sebagai sahabat karena masing-masing dari kami punya kekasih. Kami bertemu di sebuah tempat yang pernah jadi tempat terindah kami dulu. Di sebuah pantai.
Saat itulah kami mencoba untuk mengerti mengapa kami menjadi seperti ini dan satu hal yang akan gua ingat selalu tentang kata-kata terakhirnya.
“ kalau kita berjodoh kita akan akan pernah dipisahkan takdir. Dengan siapa pun kamu? pacaran kalau jodohnya kamu adalah aku, maka aku akan jadi takdir kamu..”
“jadi aku harus gimana?”
“kita gak harus gimana-gimana. Kita percaya saja takdir. Untuk sementara, kita gak usah berhubungan.. kamu hapus aku dari bb kamu. Aku juga hapus. Kita berdoa saja.. kalau memang takdir semoga kita kembali bersatu..””
Gua hanya tersenyum. Walau hati ini berharap demikian tapi gua gak akan pernah menolak bilamana itu terjadi. Akhirnya kami memutuskan hal terakhir yang bisa membuat kami saling kontak, Selanjutnya gua serahkan kepada Tuhan. Karena sebenarnya gua dan dia masih saling sayang akan tetapi keadaan membuat kita gak bisa bersama lagi. Yaitu kami sama-sama punya kekasih dan tidak ingin menyakiti siapapun. Setelah itu Ilma fokus pada pekerjaan dan impiannya untuk waktu yang tak pernah terjawab..
**
Setahun kemudian cinta sepertinya begitu rumit hubungan gua sama kekasih gua saat ini akhirnya berakhir. Gua menjadi seperti dahulu kala, sendiri. Ketika gua sendiri, menjalani hidup gua seperti biasanya. Suatu ketika gua kembali bertemu dengan ilma tak sengaja di bandara. Pada saat itu dia sudah tidak lagi bekerja di Mandala Airlines karena hal yang sama terjadi kembali, maskapai perusahaan dia bangkrut. Sayangnya dia masih bersama kekasihnya, tapi kita menjalin hubungan kembali dan melupakan janji kita untuk tidak saling kontak karena ia sudah bekerja di Jakarta kembali di Sky Avination.
Ilma dan gua sering kontak walau hanya sekedar bertanya kabar. Tapi gua tau, tidak baik untuk menganggu hubungan dia sama kekasihnya saat itu. Jadi dari hari ke hari, ia selalu bercerita banyak hal tentang apa yang terjadi dalam hidupnya dan gua menjad pendengar yang baik bagaikan seorang saudara. Dia menganggap gua adalah orang yang paling layak tau apa-apa saja yang telah ia miliki dengan apa yang ia kerjakan dengan penuh keringat. Gua senang dia bisa mulai mencicil rumah kontrakan yang dia beli dengan susah payah, bahkan dia sudah bisa lebih baik dalam hidup karena pengalaman dia sebagai pramugari senior membuat hidup dia lebih baik, artinya kehidupan keluarganya pun jadi lebih baik.
Sampai suatu malam entah mengapa dia bertanya sama gua.
“bisa gak sih kita kembali kayak dulu, sebagai kekasih, bukan seperti saat ini. Seperti ada jarak diantara kita yang bikin kita tidak bisa seperti dulu..”
“keadaan kita beda.. kamu sudah ada yang punya.. aku gak bisa.. seperti saat ini saja aku sudah bahagia kok.. “
“aku enggak.. aku enggak bahagia.. “
“kamu harus coba bahagia.. kamu pasti bisa..”
Karena tidak ingin merusak hubungan dia sama kekasihnya, akhirnya gua menghilang sesaat dari hidup Ilma. Walau dalam hati gua merasa sedih untuk pergi dari hidup dia, tapi gua harus lakukan semua yang menyakiti hati gua. Gua selalu menghindar dan tak jarang enggak membalas semua pesan yang dia kirimkan ke gua. Walau gua selalu memperhatikan status yang dia buat di Blackberry. Gua juga bilang kalau gua sudah balikan sama mantan supaya dia bisa mengerti walau itu bohong semata.
Suatu malam, gua mengucapkan selamat ulang tahun lewat telepon ke Ilma untuk hari ulang tahunya. Gua senang, gua menjadi orang pertama yang mengucapkan hal itu ke dia. Tapi di telepon terdengar suara tangis darinya.
“kamu nangis ya?”
“Enggak kok.. Cuma senang aja dikasih Tuhan umur yang panjang sampai bisa ngerayain ulang tahun ke 25..”
“ kalau gitu make a wish dong..?” kataku.
Entah mengapa dia berkata sesuatu yang membuat gua terdiam.
“ Aku mau make a wish sama kamu boleh?”
“kok sama aku, sama Tuhan dong? Tapi yauda gapapa.. ngomong aja..”
“ kalau ini uda jadi saat terakhir aku merayakan ulang tahun aku, aku mau kamu tau. Kalau aku bahagia mengenal kamu dan aku titip semua yang aku miliki sama kamu ya.. ” katanya yang membuat aku tersentuh.
“ kok kamu ngomong gitu?”
“karena Cuma kamu yang benar-benar tau bagaimana kehidupan aku, keluarga aku dan semua impian aku.. makanya aku bahagia.. soalnya teman-teman aku bahkan gak ada yang pernah tau semua tentang hidup aku.. karena aku harus jujur, aku malu kalau mereka tau keadaan keluarga aku, Cuma sama kamu aja.. aku jadi berani dan sadar.. bagaimanapun keadaan keluarga aku, mereka itu tetap bagian hidup aku.. ” ceritanya padaku
“aku juga bahagia kok..kamu jangan bikin aku bingung ah.. make a wish kok jadi sedih gini.. ayo dong senyum.. kan senyum kamu itu hadiah terindah dari Tuhan.. nah sekarang kamu mau kado apa dari aku?” Tanya gua..
“ aku gak mau apa-apa aku Cuma mau kamu jangan pernah lupain aku dalam hidup kamu.. bisa?”
“pasti..”kataku pendek.
Dan setelah hari itu, kata-kata itulah kata-kata yang terakhir gua dengar darinya. Suara terakhir yang gua dengar darinya. Gua belum sempat memberikannya kado ulang tahun dan berjanji setelah gua enggak sibuk syuting gua pasti membawakan kado itu untuknya. Jadwal kami yang sama-sama sibuk membuat kami tidak sempat bertemu. Akhirnya gua memutuskan untuk mengantarkan kado itu ke rumahnya. Sebuah parfum yang aku miliki satu dan dia satu. Jadi parfum itu edisi khusus yang gua beli pada saat tidak sengaja pergi ke Singapura. Ilma menerima kado itu dan mengucapkan terima kasih. Dan dia memberitahu kalau dia sudah sendiri.
Sebenarnya pada saat itu gua bisa juga memutuskan untuk menjalin hubungan kembali tapi dia sepertinya lampu hijau yang diberikan Ilma tentang kesendirian tak begitu gua perhatikan karena sibuk dengan pekerjaan gua. Sampai akhirnya dua hari sebelum hari terakhir takdir memisahkan kami. ilma mengatakan pada gua.
“jadi setelah kita sama-sama sendiri.. menurut kamu kalau kita balikan gimana ?”
“kasih aku waktu untuk berpikir.. aku pengen banget kita seperti dulu.. tapi saat ini aku sibuk, aku takut gak bisa membuat kamu bahagia.. kamu mau nunggu aku kan?”
“aku tau kok.. aku akan selalu nunggu kamu.. kapan pun itu.. aku akan selalu nunggu kamu.. kamu kalau kerja ingat kesehatan kamu ya….”
Kata kata itulah hal yang terakhir gua dapatkan darinya sebelum dua hari kemudian disaat gua terbangun dari tidur dan mendapatkan kabar kalau Ilma telah menghilang bersama kejadian pesawat sukhoi dimana ia sedang bekerja. Sebelumnya gua uda punya firasat yang aneh sekali, entah mengapa tiba-tiba blackberry gua mati dan kehilangan semua data gua, saat gua coba back up. Hampir semua foto-foto Ilma dan kontaknya hilang. Gua pun berpikir untuk hubungin dia untuk minta no pin dia akan tetapi nomor dia gak aktif. Sampai akhirnya gua baru sadar kenapa dia gak bisa dihubungi, yaitu ketika tau dari teman-teman kalau Ilma adalah salah satu penumpang di pesawat sukhoi naas itu.
Hati gua hancur, perih dan sedih. Segera gua mencari tau keberadaan Ilma di bandara halim dimana sudah ratusan orang keluarga yang hilang bersamaan dengan pesawat sukhoi berkumpul. Pertama dalam hidup gua, akhirnya gua benar-benar melihat keluarga Ilma berkumpul disana. Ayah, ibu, nenek kakak dan keponakan-keponakannya menunggu dengan cemas. Kita berharap Ilma masih hidup dan berdoa kepada Tuhan, karena seumur hidup hanya saat inilah dia bisa melihat semuanya berkumpul dan tentu dia akan bahagia ketika ia selamat nanti melihat senyum kebahagiaan mereka menyambut Ilma.
Akan tetapi harapan dan cahaya bahwa tidak terjadi apa-apa dengan pesawat sirna seketika, Tuhan berkehendak lain, pesawat sukhoi ditemukan dan semua penumpang dinyatakan meninggal. Saat itulah gua menangis, menangis karena kehilangan orang yang pernah ada dan mencintai gua dengan tulus. Penyesalan terberat yang tak bisa gua bayangkan adalah mengapa pada saat terakhir dia memberikan sinyal untuk bersatu tetapi gua malah menunda itu terjadi.
Ilma sepanjang hidupnya ingin sekali keluarganya yang tercerai belai bersatu. Akhirnya pada hari dimana dia telah tiada, seluruh keluarganya berkumpul. Tetapi sayangnya mereka berkumpul untuk hal yang tidak ia tentu harapkan.. yaitu saat mereka harus menangis untuk kepergiaannya. Gua harus mengucapkan rasa bangga atas apa yang dia harapkan dalam hidup benar-benar terjadi. Dia selalu berkata sama gua, impiannya pada suatu ketika hanya ingin membuat keluarganya bahagia. Memberikan tempat yang layak untuk kakaknya, membuat orang tuanya bahagia untuk itulah dia mengambil pekerjaan yang paling beresiko sekalipun.
Semua telah ia lakukan, hutang-hutang budi kehidupan yang telah terbalas dalam kehidupan akhirnya nyata. Sebagai tulang punggung keluarga yang bekerja mati-matian tentu keluarga akan kesulitan ketika ia pergi, berkat adanya hibah dari Pemerintah Rusia atas bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan, Ilma masih bisa melakukan sesuatu yang besar di akhir hidupnya, itulah hal terakhir yang bisa ia lakukan untuk membahagian kelurganya walau harus dengan sebuah hal yang tidak diharapkan oleh siapapun.
Ilma kini telah pergi dengan senyum terakhirnya, mungkin sejak kecil ia emang gak pernah mengerti mengapa dia harus terlahir ke dunia ini bilamana ia harus berjuang dari kehidupan yang ia jalanin dengan susah payah hanya untuk membahagiakan orang lain sampai akhir hidupnya. Keluarganya mungkin tidak seindah yang ia harapkan seperti dalam sinetron-sinetron tapi janjinya untuk membuat keluarga bahagianya sampai titik darah penghabisan masih bisa ia lakukan walau kini ia telah pergi untuk selamanya..
Seperti yang ia minta sama gua, jangan pernah ngelupain dia.. hal yang tidak akan gua lupain dengan cara menulis kisah ini agar semua orang tau..
Bahwa ada senyum terakhir yang begitu indah dibalik kepergiannya kepada mereka yang ia tinggalkan termasuk gua..
Catatan : suatu malam seminggu setelah dia meninggal, gua bermimpi bertemu dengan Ilma, dia membicarakan satu hal yang gua gak pahami lewat pesan yang aneh
“ semua kontrakan aku tolong kasih ke kakak aku, tapi rumah aku yang diatas langit jangan dijual ya.. karena itu tempat impian aku.. tepat di tempat pertama kita bertemu.. disana kamu jaga ya.. terima kasih Anes.. “
Ilma emang punya rumah kontrakan yang dia beli dengan susah payah tanpa diketahui oleh saudaranya, akhirnya gua memberi tahu keluarga tentang kontrakan itu untuk diserahkan. Tapi rumah diatas langit, itulah yang membuat gua bingung sampai akhirnya gua memandang langit di sekitar semanggi tempat pertama kali bertemu. Dari situlah gua paham.. rumah diatas langit yang dia maksud adalah sebuah apartement..
Beberapa bulan sebelum dia meninggal, dia sempat mencicil apartement itu. Gua pun menghubungi pihak pengembang apartement, memang benar Ilma memiliki unit disana. Gua memutuskan untuk melanjutkan cicilan apartement itu. Sisa daripada cicilan sebelumnya gua berikan kepada kakaknya, gua berharap tempat itu menjadi tempat dimana kelak gua bisa mengenang dia sebagai bagian hidup, melihat senyum dia seperti pertama kali gua mengenalnya di atas langit-langit bumi.
Selamat Tinggal Ilma. Beristirahatlah dengan Tenang
Terima kasih atas senyum terindahmu karena dengan itulah aku mengerti bahwa tak ada yang lebih baik dari hidup selain saat-saat aku mengenal dan mencintaimu..
Semoga kisah nyata ini menjadi inspirasi bagi siapa saja.
Sumber : Facebook Fans Page "Family Guide"

Read More

UNTUKMU NEGERI


  

Pemilu Pilpres akan ditentukan pemenangnya pada tanggal 9 Juli 2014 tepat pada hari Rabu. Secara pribadi, saya dapat menilai adalah jauh lebih baik dan bertanggungjawab untuk memilih pasangan no.1 Prabowo/Hatta. Tolong diperhatikan, Jauh Lebih Baik! Memilih Prabowo/Hatta.
Apabila ada pihak-pihak yang membaca tulisan ini dan menilai dengan Apriori sebagai bentuk kampanye dukungan terbuka terhadap pasangan no.1, maka saya dapat memberikan sebuah argumentasi penjelasan dengan Rasional dan Realistis, sesuai dengan gambar Deddy Mizwar beserta alasannya mendukung Prabowo/Hatta Terlepas dari seorang Deddy Mizwar adalah  merupakan bagian dari birokrat(Wagub Jabar) yang merupakan anggota Koalisi Merah Putih.

PROSES PERJUANGAN & USAHA

Saat saya membaca artikel berita di kompas dot com dalam kolom Indonesia Satu (29 Juni 2014) yang memuat pernyataan Deddy Mizwar tentang perjuangan seorang Prabowo Subianto sejak PilLPres 2004 dan sebelum tahun 2004 untuk mengabdikan diri sebagai Pemimpin Bangsa dan Negara Indonesia adalah merupakan sebuah Usaha dan Perjuangan yang Panjang dengan Sekeras Tenaga demi Kedaulatan dan Kesejahteraan Bangsa dan Negara Indonesia. Saya sangat setuju dan sangat mendukung Usaha dan Perjuangan Prabowo Subianto untuk memimpin Bangsa dan Negara Indonesia dalam meraih Kedaulatan dan Kesejahteraan yang Relatif AdiL.
Menurut Hemat saya, Usaha dan Perjuangan Prabowo Subianto(PS) menuju RI-1 merupakan sebuah proses usaha yang mengandung banyak pengorbanan secara material dan mental. Perjuangan PS menuju RI-1, tidak melalui cara-cara Oportunis dan Pragmatis serta Ajimumpung, tetapi melalui sebuah proses yang panjang dan berliku serta melelahkan. Adalah sebuah kepatutan dari Kita Semua menurut hemat saya,  untuk bersedia menghargai dengan Tulus sebuah proses perjalanan yang panjang dari seorang PS menuju RI-1. Perjalanan Prabowo Subianto dalam usaha dan perjuangan yang panjang serta melelahkan menuju RI-1 akan memberikan sebuah contoh bagi generasi selanjutnya, bahwa untuk dapat merealisasikan cita2/mimpi maka dibutuhkan usaha, kerja keras dan perjuangan yang panjang dan melelahkan serta pantang menyerah.
Kita seharusnya dapat mengambil Makna dan Hikmah dari perjuangan yang panjang dan melelahkan seorang PS menuju RI-1, bukan menghakimi “noda” kehidupan dalam perjalanan kehidupan seorang PS dalam ruang lingkup elite kepemimpinan bangsa Indonesia. Siapapun manusia yang pernah hidup dimuka bumi ini pasti memiliki “Noda” kehidupan dalam perjalanan hidup di dunia ini. Makna dan Hikmah yang dapat kita lihat dan ambil dari seorang PS adalah Proses Perjuangan dan Usaha Keras serta Pantang Menyerah dalam mewujudkan cita2/mimpi untuk memimpin Bangsa dan Negara Indonesia.
Usaha dan Perjuangan PS menuju RI-1 yang melalui Proses Yang Panjang (mengikuti konvensi capres golkar 2004) dan Sistematis (mendirikan Partai Gerindra)  adalah merupakan bentuk Kerja Keras dengan kesiapan mengorbankan materi dan psikologis, bukan berdasarkan popularitas temporer fenomenal yang kadar kapabiltas, abilitas serta norma etika  adalah sangat rentan/rapuh. Usaha dan Perjuangan serta Pengorbanan PS menuju RI-1 akan mengajarkan kita dan kita akan ajarkan kepada generasi selanjutnya bahwa adalah butuh proses waktu yang panjang dan pengorbanan yang besar dalam mewujudkan cita2/mimpi besar kita masing2. Merealisasikan cita2/mimpi besar kita adalah perjuangan yang berat dan melelahkan, bukan berdasarkan popularitas temporer fenomenal Instan yang sangat rentan/rapuh untuk ditinggalkan/dilupakan apabila sang Ikon tidak lagi menyenangkan.

KESABARAN & KEIKHLASAN

Esensi Usaha dan Perjuangan yang panjang dan melelahkan seorang PS menuju RI-1 adalah patut kita informasikan dan ajarkan kepada generasi berikutnya, kita haruslah Jujur dan Ikhlas serta Rasional terhadap ambisi seorang PS. Ambisi seorang PS menuju RI-1 tidak melalui cara Instan dan sembarangan. Ambisi seorang PS  menjadi RI-1 adalah sangat positif dan wajar, karena sesuai dengan kapasitas, abilitas dan norma etika yang relatif beliau miliki. Ambisi seorang PS telah teruji dalam berbagai peristiwa yang menunjukkan KESABARAN dan KEIKHLASAN  pribadi seorang PS dalam mewujudkan cita2/mimpi.
Poin- poin Kesabaran dan Keikhlasan seorang PS dapat kita temukan dalam banyak peristiwa dan aspek. Poin-poin kesabaran dan keikhlasan secara fundamental seorang PS dapat dijabarkan sebagai berikut ;
  1. PS menunjukkan keikhlasannya dalam menerima kenyataan bahwa capres no.2 akan menjadi lawannya walau sebelumnya PS lah yang memiliki kontribusi besar dalam memperjuangkan Jokowi menjadi DKI-1 periode 2012-2017.

  2. PS menunjukkan kesabarannya dalam proses komunikasi politik  untuk  menghimpun partai-partai peserta pemilu dalam proses politik yang kemudian dikonsolidasikan dalam Koalisi Merah Putih pada detik-detik terakhir waktu.

  3. PS secara nyata memperlihatkan kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi kenyataan dimana senior-senior TNI purnawirawan yang dulu dikunjunginya dengan hormat dalam rangka silahturahmi dan penghargaan terhadap senior ternyata berbalik menyerang secara frontal/kasar terkait masalah “HAM” 98 yang sudah SELESAI dan seorang PS hanya merespon dengan “diam” saja.
Masih banyak hal-hal lainnya mengenai sikap dan perbuatan sabar dan ikhlas seorang Prabowo Subianto dalam usaha dan perjuangan yang panjang menuju RI-1, namun menurut hemat saya 3(tiga) poin kesabaran dan keikhlasan yang terungkap diatas merupakan suatu hal yang sangat fundamental dari seorang PS.

RABU, 09 JULI 2014

Adalah penting bagi kita untuk bersedia Jujur dan Logis untuk berpikir lebih Dewasa. Dewasa yang saya maksud adalah berpikir secara Rasional & Realistis.
Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu ialah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam. Dengan kata lain, menurut Kant rasional itu ialah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. (sumber ; kuliahfilsafat.blogspot.com). Ada sebuah Hukum Alam yang sangat prinsip dan logis bagi kita semua yaitu Hukum Sebab Akibat.
Hukum Sebab Akibat ; hukum ini merupakan hukum kehidupan yang fundamental. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita memiliki sebab khusus. Pemikiran adalah sebab, dan kondisi adalah akibatnya. Maka apapun pemikiran yang Anda tebarkan akan berkulminasi pada suatu tindakan yang menimbulkan akibat. Inilah padanan mental dari hukum fisika Newton bahwa “setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sebanding dan berkebalikan”, dan hukum ini berlaku dengan prinsip yang sama.Karena hukum alam tidak bisa dipastikan, maka penting bagi Anda untuk mengingat apa yang Anda inginkan dan bukan apa yang tidak Anda inginkan. Kualitas berbagai hubungan, misalnya, merupakan hasil dari apa yang telah Anda tebarkan dalam hubungan-hubungan tersebut. (sumber ; yudhe dot com).
Korelasi dari konsep KANT tentang  Rasionalitas dan Hukum Alam yang mengajarkan SEBAB AKIBAT dengan keputusan Kita Semua yang memiliki hak suara dalam PiLPres 9 Juli 2014  adalah bahwa keputusan kita semua memilih capres no.1 atau capres no.2  sepatutnya harus berdasarkan kedewasaan dalam proses berpikir  dengan kadar Rasionalitas yang Tinggi dan harus Realitis untuk dapat membaca resiko atau konsekuensi logis dari keputusan kita pada satu hari tersebut.
Sebelum tanggal 9 Juli 2014 pada hari Rabu tiba, saya hanya ingin mengingatkan kita semua apakah kita semua siap menerima resiko memilih capres dengan pesona popularitas temporer fenomenal yang sangat rentan dan lemah serta Instan?  atau berani memutuskan dengan Jujur dan Ikhlas serta Dewasa  bahwa Nilai - Nilai Usaha dan Perjuangan yang Panjang/Melelahkan & Pantang Menyerah dari seorang Prabowo Subianto menuju RI-1 adalah bentuk karakter anak bangsa Indonesia yang wajib kita tanamkan untuk generasi berikutnya?
Kepemimpinan adalah gabungan unsur-unsur kecerdasan, sifat amanah (dapat dipercaya), rasa kemanusiaan, keberanian, serta disiplin…Hanya ketika seseorang memiliki kelima unsur ini menjadi satu dalam dirinya, masing-masing dalam porsi yang tepat, baru dia layak dan bisa menjadi seorang pemimpin sejati.
~  S un Tzu ~ (sumber ; suksestotal dotcom)
Read More

KEPADA BUNG KARNO

Bung,
aku salah satu anak ideologismu
marhen diantara jutaan marhen
yang ikhlas mencintamu melebihi
cinta penuh gincu

Bung,
pakaian putih dan peci hitam
adalah sihir kebesaranmu
yang mengaum sepanjang ruang dan waktu.
Bila aku dan jutaan anak ideologismu meniru
itu tanda cinta, tapi bukan kawin-mawinmu
Kini, apa yang mesti kukatakan padamu
bila seorang darah-dagingmu meradang cemburu
“Mengapa meniru ayahku, tiru sendiri bapakmu”

Bung,
lama aku termenung di tengah
gemuruh propaganda bibir-bibir hitam
dan jurus-jurus membunuh lawan
untuk memenangkan kekuasaan
Revolusi belum selesai, katamu
Revolusi mental harus dilaksanakan, katanya
Tapi revolusi macam apa
kalau mencintaimu saja dilarang
Di hari tenang menjelang pemberian hak suara
aku menimbang segalanya dengan teliti
menimbang keanehan-keanehan bertopeng
demokrasi , kebebasan dan hak asasi

Bung,
Kita memang belum pernah bertemu muka
tapi wajahmu dan Hatta sudah lama
terpaku di hatiku di hati Indonesia Raya
Gelegar suaramu dengan berjuta tanda seru
memenuhi ingatan dan denyut nadi
Bagaimana aku bisa menurunkan gambarmu
apalagi membakar dengan kurang ajar di tepi
jalan
didepan mata pena, kamera dan televisi ?
Tapi kata-kata darah-dagingmu itu
sungguh melukai akal sehat
dan tiba-tiba membuatku menjadi
anak tiri!
Read More